Tentang Hajar Aswad

Pada suatu Hari Khalifah Umar bin Khottoob menjalankan ibadah Thawaf mengelilingi Ka'bah.

Sesampainya beliau di depan Hajar Aswad, beliau menciumnya lalu berhenti dan berkata dengan suara yang dapat didengar oleh orang disekitarnya:

إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا أني رأيت النبي صلى الله عليه و سلم يقبلك ما قبلتك
“Sungguh demi Allah aku menyadari sepenuhnya bahwa engkau adalah sebuah batu yang tidak dapat memberi manfaat atau madlarat (menguntungkan atau mencelakakan). Andailah bukan karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, niscaya aku tidak akan sudi menciummu” (HR. Bukhori dan Muslim).

Demikianlah penegasan khalifah Umar bin khottoob tentang Hajar Aswad, beliau mencium hajar aswad semata mata karena meneladani Nabi, bukan karena Hajar Aswad dapat melakukan sesuatu atau memiliki khadam (jin penjaga) atau lainnya.

Walaupun demikian, masih banyak dari saudara-saudara kita yang salah tanggap , sehingga mereka meyakini adanya kekuatan mistik pada batu, senjata, ajimat, rajah, foto kiyai  atau yang lainnya, yang menurutnya dapat menjaganya dari mara bahaya atau mendatangkan keberuntungan untuknya.

Saudaraku tahukah anda, apa tanggapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pelaku itu semua?

Rhosululloh shollallohu alaihi wassallam bersabda:

مَنْ تَعَلَّقَ تَمِيمَةً فَلَا أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ تَعَلَّقَ وَدَعَةً فَلَا وَدَعَ اللَّهُ لَهُ
Barang siapa menggantungkan di lehernya ajimat dari biji-bijian (tamimah) semoga ALlah tidak menyempurnakan urusannya. Dan barang siapa menggantungkan cangkang kerang maka semoga ALlah tidak menjadikannya merasa nyaman dalam setiap urusannya." (AHmad dan lainnya)

Serahkan sepenuhnya semua urusan anda kepada Allah Azawajalla, niscaya semua urusan akan beres...( InsyaAlloh ) (  dari status ustd Muhammad Arifin Badri )

Allohu A'lam

Artikel Menarik Lainnya